Kamis, 11 Juni 2015

Pendidikan dan Masyarakat

Makalah disusun sebagai tugas diskusi kelompok
Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan
Semester II/2015
Oleh : Kelompok 2
Nama Anggota            : Eka Susanti                           (14290031)
                                     Elfika Ayu lestari                   (14290032)
                                    Azhar Hidayat                        (14290017)
                                     Fidiya Lydiarti                       (14290035)
Dosen Pengampu :
Febriyanti,M.Pd.I
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Raden Fatah
Palembang
A.   Pendahuluan
Pembangunan peradaban bangsa harus didasari dengan pembangunan nilai-nilai moral dikalangan warga baik individu maupun kelompok. Nilai-nilai moral yang kokoh dan etika standar yang amat kuat diperlukan bagi warga bangsa untuk menghadapai tantangan masa depan (H.A.R. Tilaar,Pendidikan untuk Masyarakat Indonesia baru,2002: 33)
Pendidikan merupakan sarana bagi generasi muda untuk mendapatkan masa depan yang lebih cerah. Yang mana pada hakikatnya seluruh tingkah laku manusia dipengaruhi oleh pendidikan baik itu formal maupun non formal, sehingga pendidikan sangat penting dalam kehidupan masyarakat maupun berbangsa dan bernegara. Pada proses pendidikan tidak telepas dari faktor psikologi, fisik manusia dan pengaruh faktor lingkungan (Rusmaini,Ilmu Pendidikan, 2014:1)
Dalam pengertian ini pendidikan dimulai dengan interaksi pertama individu itu dengan anggota masyarakat lainnya. Dalam masyarakat primitif tidak ada pendidikan formal yang tersendiri. Setiap anak harus belajar dari lingkungan sosialnya dan harus menguasai sejumlah kekuatan yang dibutuhkan pada saatnya tanpa adanya guru tertentu yang bertanggung jawab atas kelakuannya. Juga dalam masyarakat yang maju kebanyakan kebiasaan dan pola kelakuan yang pokok dalam kebudayaan dipelajari melalui proses pendidikan atau sosialisasi informal. Bahasa, kebiasaan makan, dan kepribadian fundamental sebagian besar diperoleh melalui pendidikan tak formal.
Pada dasarnya pendidikan tersebut digunakan untuk membentuk seseorang menjadi sumber daya manusia yang ahli dalam bidangnya dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya. Sehingga terdapat kaitan yang sangat erat antara pendidikan dan sumber daya manusia.




B.   Pembahasan
1.                  Pendidikan dan Sumber Daya Manusia
a.    Pengertian Pendidikan dan Sumber Daya Manusia
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.(http://kbbi.web.id/didik)
Selanjutnya definisi pendidikan di Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003, Bab I Ayat 1 mengemukakan : “Pendidikan adalah usaha pembelajaran dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki keuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakatan, bangsa dan negara.(Rusmaini, op. Cit :2)
Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha manusia untuk memanusiakan  manusia itu sendiri. Dalam pendidikan terdapat dua subjek pokok yang saling berinteraksi. Kedua subjek itu adalah pendidik dan subjek didik. Subjek-subjek itu tidak harus selalu manusia, tetapi dapat berupa media atau alat-alat pendidikan. Sehingga pada pendidikan terjadi interaksi antara pendidik dengan subjek didik guna mencapai tujuan pendidikan.
Sedangkan Sumber Daya Manusia Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sumber Daya Manusia : “Potensi manusia yg dapat dikembangkan untuk proses produksi”(kbbi.web.id/didik)
 Sumber Daya Manusia merupakan potensi yang dimiliki manusia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan agar mampu mengelola dirinya sendiri dan potensi yang dimilkinya menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dan tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
Dalam hal ini dapat kita pelajari bahwa pendidikan merupakan jembatan untuk membentuk masyarakat yang menjadi Sumber Daya Manusia yang ahli dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.
b.      Tujuan Pendidikan untuk Sumber Daya Manusia
Secara etimologi tujuan adalah “arah”, maksud atau haluan. Sedangkan secara terminologi tujuan berarti sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sebuah usaha atau kegiatan selesai. (Rusmaini, op. cit ,2014: 22-23).
Tujuan Pendidikan (Kemdiknas): "Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (http://id.wikipedia.org/wiki/Tujuan_pendidikan)
Dari tujuan menurut Kemdiknas tersebut dapat kita jabarkan bahwa  dan pendidikan mampu mengembangkan potensi untuk menjadi manusia paripurna. Manusia paripurna yaitu :
“1. Jasmani yang sehat dan menunjang terbentuknya sikap dan prestasi keilmuan yang maksimal...... 2. Kualitas Psikologis yang stabil, dalam arti memiliki pengetahuan yang luas dan ketajaman analisis rasional yang tinggi, memiliki ketenangan jiwa, serta kemampuan emosional. 3. Memiliki sikap atau perilaku terpuji, terutama berupa kepekaan atau kepedulian sosial yang tinggi.... 4. Kualitas psikomotorik yang tinggi.... 5. Memiliki kepribadian yang tangguh dan mandiri. 6.memiliki kualitas keimanan dan ketaatan kepada Allah Swt, dan mampu mewarnai seluruh aktivitasnya, sehingga menumbuhkan sikap terpuji”.(Rusmaini, op. Cit, 2014:27-28).
Selain itu pada hakikatnya pendidikan merupakan proses untuk menjadi manusia yang akan menjadi sumber daya manusia yang handal dan dapat berguna bagi diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
Secara singkat pendidikan merupakan proses perubahan, karena apabila kita sadari arti pendidikan sebagai proses transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi muda maka seluruh upaya tersebut sudah dilakukan sepenuhnya oleh kekuatan-kekuatan masyarakat. Hampir segala sesuatu yang kita pelajari merupakan hasil hubungan kita dengan orang lain baik di rumah,sekolah, tempat permainan, pekerjaan dan sebagainya. Wajar pula apabila segala sesuatu yang kita ketahui adalah hasil hubungan timbal balik yang ternyata sudah sedemikian rupa dibentuk oleh masyarakat kita. Bagi masyarakat sendiri, hakikat pendidikan sangat bermanfaat bagi kelangsungan dan proses kemajuan hidupnya.
“Yang mana pendidikan merupakan upaya paling efektif dalam mengatasi kendala keterbatasan kemampuan sehingga anggota masyarakat siap berpatisipasi dalam proses pembangunan, selain itu juga pendidika memberikan bekal berbagai ilmu pengetahuan, kemampuan, dan juga sikap yang dapat dikembangkan berbagai kebutuhan oleh setiap manusia sehingga dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan nasional.” (Ali, Mohammad, Pendidikan untuk Pembangunan Nasional,2009:32)
 Supaya sumber daya manusia mampu berperan dalam persaingan global, maka sebagai generasi bangsa Indonesia ,kita perlu terus mengembangkan dan meningkatkan mutu sumber daya manusia. Mutu sumber daya manusia tersebut akan lebih efektif adan efisien jika dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan. Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan mutu sumber daya manusia, pendidikan yang bermutu akan menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu juga. 
Kerana disuatu negara kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari bagaimana masyarakatnya memenuhi kebutuhan hidup, seperti aspek kesehatan maupun pendidikan.semakin baik tingkat kesehatan dan pendidikan suatu negara maka dapat dipastikan negara tersebut mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas.
“Diantara kendala dalam pengembangan SDM yang berkualitas diIndonesia adalah ; 1. Terbatasnya anggaran negara yang dialokasikan untuk kepentingan pendidikan sebagai instrumen pembangunan kualitas SDM, 2. Terjadi ketidak seimbang dan sarana pendidikan, 3. Kondisi geografis Indonesia yang terdiri banyak pulau sehingga kesulitan dibidang kamonikasi dan transportasi, 4. Penyebaran penduduk yang tidak merata, 5. Gejolak politik yang terjadi.” (Ali,Mohammad, op. Cit,2009:118-119)


2.      Sekolah dan Masyarakat
a.      Pengertian Sekolah dan Masyarakat
S            ekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa (atau "murid") di bawah pengawasan guru. Sekolah disebut sebagai lembaga pendidikan formal karena diadakan disekolah/tempat tertentu, teratur, sistematis, mempunyai jenjang dan dalam kurun waktu tertentu serta berlangsung mulai dari TK sampai keperguruan tinggi, berdasarkan aturan resmi yang telah ditetapkan. (Rusmaini, op. cit ,2014:48)
Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara efektif dan efisien dari pemerintah untuk masyarakat merupakan perangkat yang berkewajiban untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam menjadi warga Negara.
Akan tetapi sekarang ini, banyak orang tua yang beranggapan keliru, dengan menumpahkan semua tanggung jawab pendidikan anak-anaknya terhadap sekolah. Hal tersebut terlihat, jika anaknya nakal atau prestasinya jelek maka guru disekolah yang disalahkan.
Pendidikan bertalian dengan trasmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi muda. Kelakuan manusia pada hakikatnya hampir seluruhnya bersifat sosial, yakni dipelajari dalam interaksi dengan manusia lainnya. Hampir semua yang kita pelajari merupakan hasil hubungan kita dengan orang lain di rumah, di sekolah, di tempat bermain, di pekerjaan dan sebagainya
“Pengertian masyarakat menurut para ahli , Znaniecki menyatakan bahwa masyarakat merupakan suatu sistem yang meliputi unit biofisik para individu yang bertempat tinggal pada suatu daerah geografis tertentu selama periiode waktu tertentu dari suatu generasi. Dalam sosiology suatu masyarakat dibentuk hanya dalam kesejajaran kedudukan yang diterapkan dalam suatu organisasi
Alvin L. Bertrand (1980) mendefinisikan masyarakat sebagai suatu kelompok yang sama identifikasinya, teratur sedemikian rupa di dalam menjalankan segala sesuatu yang diperlukan bagi hidup bersama secara harmonis. Lebih lanjut  kitaBertrand menyebutkan tiga ciri masyarakat; Pertama pada masyarakat mesti terdapat sekumpulan individu yang jumlahnya cukup besar. Kedua individu-individu tersebut harus mempunyai hubungan yang melahirkan kerjasama diantara mereka, minimal pada suatu tingkatan interaksi. Ketiga hubungan individu-individu sedikit banyak harus permanen sifatnya”.
(http://kampus215.blogspot.com/2012/07/pendidikan-dan-masyarakat_2151.html)

Dari pengertian menurut para ahli diatas maka dapat kita fahami bahwa masyarakat suatu kumpulan individu yang berdiam disuatu daerah tertentu.

b.      Fungsi-fungsi Sekolah
Ada beberapa Krateristik proses pendidikan yang berlangsung di sekolah yaitu;
  1.  Pendidikan diselengarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang
  2. Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan relative homogen.
  3. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang harus diselesaikan.
  4. Materi atauisi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum.
  5. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban kebutuhan dimasa yang akan datang.

Sebagai pendidikan yang bersifat formal, sekolah mencari fungsi pendidikan berdasarkan asas-asas tanggung jawab;
  1. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku. Dalam hal ini undang-undang pendidikan UUSPN nomor 20 tahun 2003.
  2. Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan and tingkat pendidikan kepadanya masyarakat oleh masyarakat dan bangsa.
  3. Tanggungjawab fungsional ialah: Tanggung jawab professional pengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya. tanggung jawab ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua (masyarakat) kepada sekolah dari para guru.
Didalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional pada Pasal 13 ayat (1) disebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.
Peran sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya. Sementara itu, dalam perkembangan keperibadian anak didik, peranan sekolah dengan melalui kurikulum, anatara lain sebagai berikut:
1.         Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara guru dengan anak didik, dan antara anak didik dengan orang yang bukan guru (karyawan )
2.         Anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah.
3.         Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan Negara.


c.       Hubungan Masyarakat dan Pendidikan
Secara singkat pendidikan merupakan produk dari masyarakat,karena apabila kita sadari arti pendidikan sebagai prosestransmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan danaspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi muda maka seluruhupaya tersebut sudah dilakukan sepenuhnya oleh kekuatan-kekuatanmasyarakat. Hampir segala sesuatu yang kita pelajarimerupakan hasil hubungan kita dengan orang lain baik di rumah,sekolah, tempat permainan, pekerjaan dan sebagainya. Wajar pula apabila segalasesuatu yang kita ketahui adalah hasil hubungantimbal balik yang ternyata sudah sedemikian rupa dibentuk olehmasyarakat kita.
Bagi masyarakat sendiri, hakikat pendidikan sangat bermanfaatbagi kelangsungan dan proses kemajuan hidupnya. Agarmasyarakat itu dapat melanjutkan eksistensinya, maka kepadaanggota mudanya harus diteruskan nilai-nilai, pengetahuan, keterampilandan bentuk tata perilaku lainnya yang diharapkan akandimiliki oleh setiap anggota. Setiap masyarakat berupaya meneruskankebudayaannya dengan proses adaptasi tertentu sesuaicorak masing-masing pereode jaman kepada generasi muda melaluipendidikan, secara khusus melalui interaksi sosial. Dengandemikian pendidikan dapat diartikan sebagai proses sosialisasi. (http://kampus215.blogspot.com/2012/07/pendidikan-dan-masyarakat_2151.html).
Hubungan antara masyarakat dan pendidikan adalah bahwa pendidikan sebagai proses transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi muda secara keseluruhan dilakukan sepenuhnya oleh kekuatan-kekuatanmasyarakat. Di sisi lain pendidikan memiliki fungsi, peran dan kiprah yang berkorelasi dengan kekuatan-kekuatan masyarakat.Pendidikan juga memberikan andil menerjemahkan nilai-nilai baru yang tumbuh akibat proses pergulatan sejarah dalam wujud emansipasi integrasi dengan sistem dan struktur sosial masyarakat, sehingga dengan demikian masyarakat tidak pernah kering dari dinamika perubahan dan evolusi sosialnya
           
C.   Penutup
Kesimpulan

            Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha manusia untuk memanusiakan  manusia itu sendiri. Dalam pendidikan terdapat dua subjek pokok yang saling berinteraksi. Kedua subjek itu adalah pendidik dan subjek didik. Subjek-subjek itu tidak harus selalu manusia, tetapi dapat berupa media atau alat-alat pendidikan. Sehingga pada pendidikan terjadi interaksi antara pendidik dengan subjek didik guna mencapai, tujuan pendidikan.
            Tanggung jawab terhadap tercapai tidaknya tujuan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama yaitu dari pendidikan informal (keluarga), formal (sekm  molah) dan non-formal (masyrakat).
      Sumber Daya Manusia merupakan potensi yang dimiliki manusia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan agar mampu mengelola dirinya sendiri dan potensi yang dimilkinya menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dan tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
Dalam hal ini dapat kita pelajari bahwa pendidikan merupakan jembatan untuk membentuk masyarakat yang menjadi Sumber Daya Manusia yang ahli dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa (atau "murid") di bawah pengawasan guru. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara efektif dan efisien dari pemerintah untuk masyarakat merupakan perangkat yang berkewajiban untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam menjadi warga Negara
Masyarakat merupakan suatu sistem yang meliputi unit biofisik para individu yang bertempat tinggal pada suatu daerah geografis tertentu selama periiode waktu tertentu dari suatu generasi. Dalam sosiology suatu masyarakat dibentuk hanya dalam kesejajaran kedudukan yang diterapkan dalam suatu organisasi
Hubungan antara masyarakat dan pendidikan adalah bahwa pendidikan sebagai proses transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan danaspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi muda secara keseluruhan dilakukan sepenuhnya oleh kekuatan-kekuatanmasyarakat. Di sisi lain pendidikan memiliki fungsi, peran dan kiprah yang berkorelasi dengan kekuatan-kekuatan masyarakat.Pendidikan juga memberikan andil menerjemahkan nilai-nilai baru yang tumbuh akibat proses pergulatan sejarah dalam wujud emansipasi integrasi dengan sistem dan struktur sosial masyarakat, sehingga dengan demikian masyarakat tidak pernah kering dari dinamika perubahan dan evolusi sosialnya.





















Daftar Pustaka

            Ali,Muhammad.2009. Pendidikan untuk Pembangunan Nasional Bandung. PT Imperal Bhakti Utama.
H.A.R. Tilaar.2002.Pendidikan untuk Masyarakat Indonesia.Jakarta.PT Grasindo
Rusmaini.2014.Ilmu Pendidikan.Palembang.Grafika Talendo Press

http://chachafaheem.blogspot.com/2012/04/sekolah-sebagai-lembaga-pendidikan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar