Pendidikan dan Masyarakat
Makalah
disusun sebagai tugas diskusi kelompok
Mata
Kuliah Sosiologi Pendidikan
Semester
II/2015
Oleh : Kelompok 2
Nama
Anggota : Eka Susanti (14290031)
Elfika Ayu lestari (14290032)
Azhar
Hidayat (14290017)
Fidiya Lydiarti (14290035)
Dosen Pengampu :
Febriyanti,M.Pd.I
Program Studi Manajemen Pendidikan
Islam
Fakultas tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Raden
Fatah
Palembang
A.
Pendahuluan
Pembangunan
peradaban bangsa harus didasari dengan pembangunan nilai-nilai moral dikalangan
warga baik individu maupun kelompok. Nilai-nilai moral yang kokoh dan etika
standar yang amat kuat diperlukan bagi warga bangsa untuk menghadapai tantangan
masa depan (H.A.R. Tilaar,Pendidikan untuk Masyarakat Indonesia baru,2002: 33)
Pendidikan
merupakan sarana bagi generasi muda untuk mendapatkan masa depan yang lebih
cerah. Yang mana pada hakikatnya seluruh tingkah laku manusia dipengaruhi oleh
pendidikan baik itu formal maupun non formal, sehingga pendidikan sangat
penting dalam kehidupan masyarakat maupun berbangsa dan bernegara. Pada proses
pendidikan tidak telepas dari faktor psikologi, fisik manusia dan pengaruh
faktor lingkungan (Rusmaini,Ilmu Pendidikan, 2014:1)
Dalam pengertian
ini pendidikan dimulai dengan interaksi pertama individu itu dengan anggota
masyarakat lainnya. Dalam masyarakat primitif tidak ada pendidikan formal yang
tersendiri. Setiap anak harus belajar dari lingkungan sosialnya dan harus
menguasai sejumlah kekuatan yang dibutuhkan pada saatnya tanpa adanya guru
tertentu yang bertanggung jawab atas kelakuannya. Juga dalam masyarakat yang
maju kebanyakan kebiasaan dan pola kelakuan yang pokok dalam kebudayaan
dipelajari melalui proses pendidikan atau sosialisasi informal. Bahasa,
kebiasaan makan, dan kepribadian fundamental sebagian besar diperoleh melalui
pendidikan tak formal.
Pada dasarnya
pendidikan tersebut digunakan untuk membentuk seseorang menjadi sumber daya
manusia yang ahli dalam bidangnya dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.
Sehingga terdapat kaitan yang sangat erat antara pendidikan dan sumber daya
manusia.
B.
Pembahasan
1.
Pendidikan
dan Sumber Daya Manusia
a.
Pengertian
Pendidikan dan Sumber Daya Manusia
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pendidikan
adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.(http://kbbi.web.id/didik)
Selanjutnya
definisi pendidikan di Indonesia
yang tercantum dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No.20
tahun 2003, Bab I Ayat 1 mengemukakan : “Pendidikan adalah usaha pembelajaran
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki keuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakatan, bangsa dan negara.(Rusmaini, op. Cit :2)
Pada
hakikatnya pendidikan adalah usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu
sendiri. Dalam pendidikan terdapat dua subjek pokok yang saling berinteraksi. Kedua
subjek itu adalah pendidik dan subjek didik. Subjek-subjek itu tidak harus
selalu manusia, tetapi dapat berupa media atau alat-alat pendidikan. Sehingga
pada pendidikan terjadi interaksi antara pendidik dengan subjek didik guna
mencapai tujuan pendidikan.
Sedangkan
Sumber Daya Manusia Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sumber Daya Manusia : “Potensi manusia yg dapat dikembangkan untuk
proses produksi”(kbbi.web.id/didik)
Sumber Daya Manusia merupakan potensi yang
dimiliki manusia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan agar mampu mengelola
dirinya sendiri dan potensi yang dimilkinya menuju tercapainya kesejahteraan
kehidupan dan tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
Dalam
hal ini dapat kita pelajari bahwa pendidikan merupakan jembatan untuk membentuk
masyarakat yang menjadi Sumber Daya Manusia yang ahli dan bermanfaat bagi
masyarakat dan lingkungannya.
b.
Tujuan
Pendidikan untuk Sumber Daya Manusia
Secara
etimologi tujuan adalah “arah”, maksud atau haluan. Sedangkan secara
terminologi tujuan berarti sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sebuah
usaha atau kegiatan selesai. (Rusmaini, op. cit
,2014: 22-23).
Tujuan
Pendidikan (Kemdiknas): "Undang-Undang Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan
nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. (http://id.wikipedia.org/wiki/Tujuan_pendidikan)
Dari
tujuan menurut Kemdiknas tersebut dapat kita jabarkan bahwa dan pendidikan mampu mengembangkan potensi
untuk menjadi manusia paripurna. Manusia paripurna yaitu :
“1.
Jasmani yang sehat dan menunjang terbentuknya sikap dan prestasi keilmuan yang
maksimal...... 2. Kualitas Psikologis yang stabil, dalam arti memiliki
pengetahuan yang luas dan ketajaman analisis rasional yang tinggi, memiliki
ketenangan jiwa, serta kemampuan emosional. 3. Memiliki sikap atau perilaku
terpuji, terutama berupa kepekaan atau kepedulian sosial yang tinggi.... 4. Kualitas
psikomotorik yang tinggi.... 5. Memiliki kepribadian yang tangguh dan mandiri.
6.memiliki kualitas keimanan dan ketaatan kepada Allah Swt, dan mampu mewarnai
seluruh aktivitasnya, sehingga menumbuhkan sikap terpuji”.(Rusmaini, op. Cit,
2014:27-28).
Selain itu
pada hakikatnya pendidikan merupakan proses untuk menjadi manusia yang akan
menjadi sumber daya manusia yang handal dan dapat berguna bagi diri sendiri,
orang lain dan lingkungan.
Secara
singkat pendidikan merupakan proses perubahan, karena apabila kita sadari arti
pendidikan sebagai proses transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan,
keterampilan dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi muda maka seluruh
upaya tersebut sudah dilakukan sepenuhnya oleh kekuatan-kekuatan masyarakat.
Hampir segala sesuatu yang kita pelajari merupakan hasil hubungan kita dengan
orang lain baik di rumah,sekolah, tempat permainan, pekerjaan dan sebagainya.
Wajar pula apabila segala sesuatu yang kita ketahui adalah hasil hubungan timbal
balik yang ternyata sudah sedemikian rupa dibentuk oleh masyarakat kita. Bagi
masyarakat sendiri, hakikat pendidikan sangat bermanfaat bagi kelangsungan dan
proses kemajuan hidupnya.
“Yang mana
pendidikan merupakan upaya paling efektif dalam mengatasi kendala keterbatasan
kemampuan sehingga anggota masyarakat siap berpatisipasi dalam proses
pembangunan, selain itu juga pendidika memberikan bekal berbagai ilmu
pengetahuan, kemampuan, dan juga sikap yang dapat dikembangkan berbagai
kebutuhan oleh setiap manusia sehingga dapat ikut berpartisipasi dalam
pembangunan nasional.” (Ali, Mohammad, Pendidikan untuk Pembangunan
Nasional,2009:32)
Supaya sumber daya manusia mampu berperan
dalam persaingan global, maka sebagai generasi bangsa Indonesia ,kita perlu
terus mengembangkan dan meningkatkan mutu sumber daya manusia. Mutu sumber daya
manusia tersebut akan lebih efektif adan efisien jika dikembangkan di
lembaga-lembaga pendidikan. Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam
proses peningkatan mutu sumber daya manusia, pendidikan yang bermutu akan
menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu juga.
Kerana disuatu negara kualitas
sumber daya manusia dapat dilihat dari bagaimana masyarakatnya memenuhi
kebutuhan hidup, seperti aspek kesehatan maupun pendidikan.semakin baik tingkat
kesehatan dan pendidikan suatu negara maka dapat dipastikan negara tersebut
mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas.
“Diantara kendala dalam pengembangan
SDM yang berkualitas diIndonesia adalah ; 1. Terbatasnya anggaran negara yang
dialokasikan untuk kepentingan pendidikan sebagai instrumen pembangunan
kualitas SDM, 2. Terjadi ketidak seimbang dan sarana pendidikan, 3. Kondisi
geografis Indonesia yang terdiri banyak pulau sehingga kesulitan dibidang
kamonikasi dan transportasi, 4. Penyebaran penduduk yang tidak merata, 5.
Gejolak politik yang terjadi.” (Ali,Mohammad, op. Cit,2009:118-119)
2. Sekolah dan Masyarakat
a. Pengertian Sekolah dan Masyarakat
S ekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa (atau "murid") di bawah pengawasan guru. Sekolah
disebut sebagai lembaga pendidikan formal karena diadakan disekolah/tempat
tertentu, teratur, sistematis, mempunyai jenjang dan dalam kurun waktu tertentu
serta berlangsung mulai dari TK sampai keperguruan tinggi, berdasarkan aturan
resmi yang telah ditetapkan. (Rusmaini, op. cit
,2014:48)
Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir
dan berkembang secara efektif dan efisien dari pemerintah untuk masyarakat
merupakan perangkat yang berkewajiban untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat dalam menjadi warga Negara.
Akan tetapi sekarang ini, banyak
orang tua yang beranggapan keliru, dengan menumpahkan semua tanggung jawab
pendidikan anak-anaknya terhadap sekolah. Hal tersebut terlihat, jika anaknya
nakal atau prestasinya jelek maka guru disekolah yang disalahkan.
Pendidikan bertalian dengan trasmisi
pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan dan aspek-aspek kelakuan lainnya
kepada generasi muda. Kelakuan manusia pada hakikatnya hampir seluruhnya
bersifat sosial, yakni dipelajari dalam interaksi dengan manusia lainnya.
Hampir semua yang kita pelajari merupakan hasil hubungan kita dengan orang lain
di rumah, di sekolah, di tempat bermain, di pekerjaan dan sebagainya
“Pengertian masyarakat menurut para ahli , Znaniecki menyatakan bahwa masyarakat merupakan suatu sistem yang
meliputi unit biofisik para individu yang bertempat tinggal pada suatu daerah
geografis tertentu selama periiode waktu tertentu dari suatu generasi. Dalam
sosiology suatu masyarakat dibentuk hanya dalam kesejajaran kedudukan yang
diterapkan dalam suatu organisasi
Alvin L. Bertrand (1980) mendefinisikan masyarakat sebagai suatu
kelompok yang sama identifikasinya, teratur sedemikian rupa di dalam
menjalankan segala sesuatu yang diperlukan bagi hidup bersama secara harmonis.
Lebih lanjut kitaBertrand menyebutkan
tiga ciri masyarakat; Pertama pada masyarakat mesti terdapat sekumpulan
individu yang jumlahnya cukup besar. Kedua individu-individu tersebut
harus mempunyai hubungan yang melahirkan kerjasama diantara mereka, minimal
pada suatu tingkatan interaksi. Ketiga hubungan individu-individu
sedikit banyak harus permanen sifatnya”.
(http://kampus215.blogspot.com/2012/07/pendidikan-dan-masyarakat_2151.html)
Dari
pengertian menurut para ahli diatas maka dapat kita fahami bahwa masyarakat
suatu kumpulan individu yang berdiam disuatu daerah tertentu.
b.
Fungsi-fungsi Sekolah
Ada beberapa Krateristik proses
pendidikan yang berlangsung di sekolah yaitu;
- Pendidikan diselengarakan secara khusus dan
dibagi atas jenjang
- Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan
relative homogen.
- Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan
program pendidikan yang harus diselesaikan.
- Materi atauisi pendidikan lebih banyak bersifat
akademis dan umum.
- Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan
sebagai jawaban kebutuhan dimasa yang akan datang.
Sebagai pendidikan yang bersifat
formal, sekolah mencari fungsi pendidikan berdasarkan asas-asas tanggung jawab;
- Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan
fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang
berlaku. Dalam hal ini undang-undang pendidikan UUSPN nomor 20 tahun 2003.
- Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi,
tujuan and tingkat pendidikan kepadanya masyarakat oleh masyarakat dan
bangsa.
- Tanggungjawab
fungsional ialah: Tanggung jawab professional pengelola dan pelaksana
pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan
jabatannya. tanggung jawab ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan
kepercayaan orang tua (masyarakat) kepada sekolah dari para guru.
Didalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan nasional pada Pasal 13 ayat (1) disebutkan bahwa jalur
pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal dan informal yang dapat
saling melengkapi dan memperkaya.
Peran sekolah sebagai lembaga yang
membantu lingkungan keluarga, maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta
memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa dari
keluarganya. Sementara itu, dalam perkembangan keperibadian anak didik, peranan
sekolah dengan melalui kurikulum, anatara lain sebagai berikut:
1.
Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara
guru dengan anak didik, dan antara anak didik dengan orang yang bukan guru
(karyawan )
2.
Anak didik belajar menaati peraturan-peraturan
sekolah.
3.
Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota
masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan Negara.
c. Hubungan Masyarakat dan Pendidikan
Secara
singkat pendidikan merupakan produk dari masyarakat,karena apabila kita sadari
arti pendidikan sebagai prosestransmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan,
keterampilan danaspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi muda maka
seluruhupaya tersebut sudah dilakukan sepenuhnya oleh
kekuatan-kekuatanmasyarakat. Hampir segala sesuatu yang kita pelajarimerupakan
hasil hubungan kita dengan orang lain baik di rumah,sekolah, tempat permainan,
pekerjaan dan sebagainya. Wajar pula apabila segalasesuatu yang kita ketahui
adalah hasil hubungantimbal balik yang ternyata sudah sedemikian rupa dibentuk
olehmasyarakat kita.
Bagi
masyarakat sendiri, hakikat pendidikan sangat bermanfaatbagi kelangsungan dan
proses kemajuan hidupnya. Agarmasyarakat itu dapat melanjutkan eksistensinya,
maka kepadaanggota mudanya harus diteruskan nilai-nilai, pengetahuan,
keterampilandan bentuk tata perilaku lainnya yang diharapkan akandimiliki oleh
setiap anggota. Setiap masyarakat berupaya meneruskankebudayaannya dengan
proses adaptasi tertentu sesuaicorak masing-masing pereode jaman kepada
generasi muda melaluipendidikan, secara khusus melalui interaksi sosial.
Dengandemikian pendidikan dapat diartikan sebagai proses sosialisasi. (http://kampus215.blogspot.com/2012/07/pendidikan-dan-masyarakat_2151.html).
Hubungan antara masyarakat dan pendidikan adalah
bahwa pendidikan sebagai proses transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan,
keterampilan dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi muda secara
keseluruhan dilakukan sepenuhnya oleh kekuatan-kekuatanmasyarakat. Di sisi lain
pendidikan memiliki fungsi, peran dan kiprah yang berkorelasi dengan
kekuatan-kekuatan masyarakat.Pendidikan juga memberikan andil menerjemahkan
nilai-nilai baru yang tumbuh akibat proses pergulatan sejarah dalam wujud
emansipasi integrasi dengan sistem dan struktur sosial masyarakat, sehingga
dengan demikian masyarakat tidak pernah kering dari dinamika perubahan dan
evolusi sosialnya
C. Penutup
Kesimpulan
Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha manusia untuk
memanusiakan manusia itu sendiri. Dalam pendidikan terdapat dua subjek
pokok yang saling berinteraksi. Kedua subjek itu adalah pendidik dan subjek
didik. Subjek-subjek itu tidak harus selalu manusia, tetapi dapat berupa media
atau alat-alat pendidikan. Sehingga pada pendidikan terjadi interaksi antara
pendidik dengan subjek didik guna mencapai, tujuan pendidikan.
Tanggung jawab terhadap tercapai
tidaknya tujuan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama yaitu dari
pendidikan informal (keluarga), formal (sekm
molah) dan non-formal (masyrakat).
Sumber
Daya Manusia merupakan potensi yang dimiliki manusia yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan agar mampu mengelola dirinya sendiri dan potensi yang dimilkinya
menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dan tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan.
Dalam
hal ini dapat kita pelajari bahwa pendidikan merupakan jembatan untuk membentuk
masyarakat yang menjadi Sumber Daya Manusia yang ahli dan bermanfaat bagi masyarakat
dan lingkungannya.
Sekolah adalah
sebuah lembaga yang
dirancang untuk pengajaran siswa (atau "murid") di bawah pengawasan guru. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir
dan berkembang secara efektif dan efisien dari pemerintah untuk masyarakat
merupakan perangkat yang berkewajiban untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat dalam menjadi warga Negara
Masyarakat merupakan
suatu sistem yang meliputi unit biofisik para individu yang bertempat tinggal
pada suatu daerah geografis tertentu selama periiode waktu tertentu dari suatu
generasi. Dalam sosiology suatu masyarakat dibentuk hanya dalam kesejajaran
kedudukan yang diterapkan dalam suatu organisasi
Hubungan antara
masyarakat dan pendidikan adalah
bahwa pendidikan sebagai proses transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan,
keterampilan danaspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi muda secara
keseluruhan dilakukan sepenuhnya oleh kekuatan-kekuatanmasyarakat. Di sisi lain
pendidikan memiliki fungsi, peran dan kiprah yang berkorelasi dengan
kekuatan-kekuatan masyarakat.Pendidikan juga memberikan andil menerjemahkan
nilai-nilai baru yang tumbuh akibat proses pergulatan sejarah dalam wujud
emansipasi integrasi dengan sistem dan struktur sosial masyarakat, sehingga
dengan demikian masyarakat tidak pernah kering dari dinamika perubahan dan
evolusi sosialnya.
Daftar Pustaka
Ali,Muhammad.2009. Pendidikan untuk
Pembangunan Nasional Bandung. PT Imperal Bhakti Utama.
H.A.R.
Tilaar.2002.Pendidikan untuk Masyarakat Indonesia.Jakarta.PT Grasindo
Rusmaini.2014.Ilmu
Pendidikan.Palembang.Grafika Talendo Press
http://chachafaheem.blogspot.com/2012/04/sekolah-sebagai-lembaga-pendidikan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar